Di era digital marketing seperti saat ini, ada banyak istilah-istilah baru yang harus kamu pahami terutama sebagai seorang marketer. Salah satu istilah yang harus kamu ketahui adalah CTA (Call to Action). 

CTA (Call to Action)

Photo by Maxim Ilyahov on Unsplash

CTA atau Call To Action sering kita temui dalam bentuk  tulisan, gambar, maupun tombol di sebuah website untuk mengajak pengunjung website melakukan sesuatu. 

Bentuk ajakannya juga beragam, seperti mendaftarkan diri pada website tersebut, membeli produk yang ditampilkan, memakai jasa yang diiklankan, like dan share postingan tersebut, dan bentuk ajakan lainnya. 

Penerapan Call to Action pada website dapat memudahkan marketer untuk dapat mengetahui perilaku pengunjung dan menganalisis penjualan. 

Selain itu CTA juga berkaitan erat dengan proses marketing funnel. Marketing funnel dapat memudahkan marketer pula dalam memonitor perilaku pengunjung website dalam memutuskan pembelian produk/jasa yang telah kamu tampilkan. 

CTA (Call to Action)

Photo by Magnet.me on Unsplash

Sedangkan manfaat Call to Action untuk pengunjung website adalah keefektifan dalam pengambilan keputusan. Dapat dikatakan efektif karena pengunjung tidak perlu mencari-cari lagi prosedur yang dilakukan setelah tertarik dengan isi konten tersebut. 

Dengan hanya menekan tombol, gambar, atau tulisan CTA tersebut dapat langsung menghubungkan pengunjung untuk menyelesaikan tindakannya.

Sehingga CTA secara tidak langsung juga memberikan sebuah kampanye terselubung dalam menjual produk/jasanya pada website

Hal ini dapat dikatakan bahwa melalui Call to Action pula dapat menjadi salah satu faktor besar dalam keberhasilan periklanan digital yang dibuat.

Lalu, apakah kamu tahu apa saja jenis dari CTA? Yuk, simak 5 jenis CTA yang sering digunakan pada website:

Lead Generation

CTA (Call to Action)

Photo by Pradamas Giffary on Unsplash

Lead adalah calon pelanggan, baik dari sekelompok individu maupun perusahaan yang tertarik dengan apa yang telah kamu tawarkan melalui konten tersebut. 

Biasanya CTA dalam bentuk ini dapat ditemukan pada banner atau tulisan “daftar” dengan memasukan data diri sebagai bentuk keanggotaan/berlangganan.

Social Sharing 

Dalam bentuk social sharing ini maka tujuan CTA adalah untuk membagikan konten/postingan/website tersebut pada orang lain melalui media sosial miliknya. 

Call to Action biasanya dapat ditemukan dengan bentuk tulisan seperti “bagikan artikel ini” atau dengan bentuk gambar berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Twitter.

Tombol “Baca Selengkapnya”

Dalam membaca sebuah artikel terkadang terdapat beberapa yang tidak menampilkan keseluruhan isi artikel tersebut. 

Website akan memberikan pilihan tombol “baca selengkapnya” untuk melanjutkan potongan bacaan artikel. Tombol tersebut termasuk salah satu jenis CTA. 

Event Promotion

Dalam upaya mempromosikan acara perusahaanmu di sebuah website, maka CTA dapat diletakan pada tempat yang sering dilihat oleh pengunjung seperti banner dashboard atau sideboard.  

Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat me-notice acaramu dan tertarik untuk mengikutinya. 

Penawaran Produk dan Jasa 

Salah satu fungsi dari website adalah menampilkan layanan produk atau jasa. Maka dalam memaksimalkan penjualan, marketer menyediakan CTA untuk mempermudah pelanggan. 

CTA yang sering digunakan dalam sebuah penawaran layanan produk dan jasa diantaranya ialah tulisan/tombol “Pesan di Sini!”, “Book Now!”, dan “Beli Sekarang Juga!”.

Nah, sekarang sudah tahu tentang jenis-jenis Call to Action, kan? Berikutnya adalah mengenai bagaimana membuat CTA yang bagus itu? yuk kita simak!:

  1. Kata Perintah 

Menggunakan CTA dengan kata perintah yang langsung pada inti tindakan memberikan kesan tegas, ringkas, dan jelas pada pengunjung website

Selain alasan tersebut hal ini juga dikarenakan dalam CTA hanya bisa untuk 35 karakter saja. Contohnya “Beli di Sini”, “Klik untuk Berlangganan”, “Unduh Sekarang Juga”.

  1. Strategi FOMO

Fomo atau “The Fear of Missing Out” memberikan kesan bahwa pelanggan harus cepat-cepat bertindak untuk mendapatkan layanan produk atau jasa tersebut. 

Ancaman atau ketakutan yang dibuat memberikan dampak pada calon pelanggan untuk segera melakukan sesuatu. Contohnya “Segera Pesan, Senin Harga Naik!”.

  1. Penempatan Call to Action 

Untuk mempermudah pengunjung dalam mengetahui berbagai informasi yang ingin disampaikan, maka penempatan CTA juga harus pada bagian website yang sering dilihat oleh pengunjung. 

  1. Warna Call to Action

CTA lebih baik menggunakan warna-warna yang dapat mudah di-notice oleh pengunjung dan memberikan kesan penegasan pada CTA tersebut.

Maka dalam hal ini penempatan dan pemilihan warna CTA sangat penting digunakan agar pengunjung tidak terlewat dengan bagian tersebut. Selain pentingnya penggunaan CTA yang sesuai, kamu juga jangan melewatkan strategi marketing untuk meningkatkan online shop kamu

Nah, itulah seluruh penjelasan mengenai CTA atau Call to Action. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai salah satu istilah di digital marketing, ya. Selamat mencoba!