Branding merupakan proses untuk memberikan makna dan citra kepada perusahaan, produk, maupun jasa. Dengan adanya branding, audiens dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi perusahaan, serta dapat memberikan audiens alasan mengapa lebih memilih produkmu daripada yang lain.
Pada intinya, manfaat branding adalah untuk mengundang dan menjaga loyalitas dari konsumen dengan memberikan produk yang sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh perusahaan.
Namun, branding sebenarnya adalah sebuah strategi yang sifatnya dinamis sesuai dengan kondisi dan waktu. Hal ini dilakukan agar sebuah perusahaan tetap relevan dan diminati oleh pasar.
Bersamaan dengan berjalannya waktu, strateginya selalu mengalami perubahan sesuai dengan minat pasar.
Di akhir tahun 2021 ini, para pakar pemasaran dan branding sudah memberikan prediksi tentang strategi apa yang akan menjadi tren di tahun 2022. Yuk, baca agar produkmu lebih dikenal!
1. Nostalgic branding
Salah satu tren pada tahun 2022 adalah nostalgic branding. Dimana strategi ini dapat membentuk dan meningkatkan ikatan emosional antara konsumen dengan perusahaan.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar audiens merasa bahwa produk tersebut selalu menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Selain itu juga untuk supaya brand terlihat segar dan baru.
Salah satu perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah Burger King, mereka mengganti logo mereka sehingga mirip dengan logo mereka pada tahun 90an. Dengan ini brand mu akan lebih bisa menjangkau banyak orang.
2. Menjadi humanis
Dengan menjadi humanis, perusahaanmu dapat menunjukkan kepedulian dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Strategi ini cocok untuk perusahaan yang menyediakan layanan jasa.
Caranya adalah mencari kebutuhan konsumen, kemudian melakukan pendekatan yang bersifat emosional. Dengan begitu, loyalitas konsumen pun akan meningkat.
3. Bersikap inklusif
Strategi ini dilakukan untuk dapat merangkul konsumen yang memiliki berbagai latar belakang.
Dengan menerapkan strategi ini, sebuah perusahaan juga akan terhindar dari sikap diskriminatif yang saat ini sangat sensitif di tengah masyarakat.
Salah satu contoh dari aplikasi strategi ini adalah pada produk minuman yang pada kemasannya terdapat quotes atau ucapan semangat yang ditulis oleh barista.
4. Merepresentasikan sesuatu yang besar
Saat ini masyarakat sangat terbuka dan peduli pada isu-isu sosial yang terjadi. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya dapat hadir untuk mendukung hal tersebut. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan isu tersebut dan sejalan dengan konsumen.
Salah satu contohnya adalah AQUA yang menggunakan kemasan daur ulang untuk mengurangi pencemaran sampah. Pencemaran pastinya dianggap negatif oleh masyarakat. Maka dari itu langkah AQUA untuk melakukan green branding sejatinya untuk menarik perhatian masyarakat bahwa AQUA ternyata peduli terhadap isu pencemaran.
5. Disruptive branding
Branding ini untuk menunjukkan sisi lain dari sebuah perusahaan kepada audiens. Perbedaan layout asli dengan layout yang menggunakan teknik dispruptive ini akan meningkatkan awareness konsumen terhadap suatu produk.
Namun, sebelum menggunakan strategi ini, ada baiknya kamu mempertimbangkan nilai dari produkmu terlebih dahulu agar tidak menjadi bumerang di kemudian hari.
6. Topical
Strategi ini sebenarnya hampir mirip dengan strategi nomor empat, dimana dengan mengangkat sebuah topik yang besar dan relevan dengan konsumen, masyarakat akan lebih merasa terhubung dengan produkmu.
7. Branding tanpa brand
Maksud dari strategi ini adalah sebuah perusahaan tidak menunjukkan merk mereka dalam produk. Hal ini bertujuan agar konsumen berfokus pada keunikan produk dibandingkan identitas aslinya. Namun untuk mengaplikasikan strategi ini, sebuah produk harus memiliki awareness yang kuat terlebih dahulu.
Nah, itulah beberapa strategi branding yang diperkirakan akan menjadi tren di 2022, jadi apakah kamu sudah siap untuk meningkatkan penjualan dengan strategi diatas?