Halo, teman-teman! Kamu tau nggak sih cara agar sebuah perusahaan dapat memiliki citra yang konsisten dan dapat dengan mudah diingat publik?

Kalau kamu belum tahu, salah satu caranya adalah dengan menerapkan brand guideline untuk sebuah merek. Mungkin, beberapa dari kamu sudah cukup sering mendengar istilah ini, namun apa sih brand guideline itu sebenarnya?

Melansir dari Hubspot, brand guideline merupakan sebuah pedoman yang dibuat untuk mengatur desain, komposisi, serta tampilan suatu brand secara umum. Atau juga bisa dikatakan bahwa brand guideline merupakan referensi yang bisa kamu gunakan agar merekmu bisa tampil secara konsisten di antara audiens.

Contohnya, jika merekmu memiliki warna dasar hijau, maka desainermu juga harus menggunakan warna hijau sebagai komposisi utama setiap membuat konten.. Hal ini dilakukan agar merekmu semakin familiar di mata para konsumen.

Ada dua manfaat utama bagi sebuah perusahaan jika bisa menggunakan brand guideline dengan benar, yaitu:

1. Menetapkan Standar bagi Sebuah Merek

Sebagaimana yang dibahas di atas, brand guideline merupakan sebuah pedoman bagi sebuah merek. Dengan kata lain, pedoman ini juga merupakan sebuah standar yang harus terus diikuti agar dapat merepresentasikan citra perusahaan dalam bentuk apa pun.

Standar ini juga harus bisa diaplikasikan di berbagai platform offline maupun online, tergantung kebutuhan perusahaan dalam membangun branding.

2. Membuat Merek Lebih Gampang Diingat

Jika sedang mengendarai kendaraan di jalan raya, pasti kamu sering melihat banyak logo-logo brand besar. Walaupun hanya dilihat secara sekilas, kamu sudah bisa menebak brand dari logo tersebut.

Hal ini dikarenakan brand dari logo tersebut memiliki brand guideline untuk logo yang terus digunakan secara konsisten, hingga otak kamu menyimpan bentuk dan warna logo tersebut dalam memori.

Oleh karena itu, jika merekmu ingin terus diingat oleh audiens, buatlah brand guideline agar kamu dapat menampilkan merekmu dengan cara yang konsisten.

Setelah mengetahui manfaat dari brand guideline, yuk kita cari tahu elemen apa saja yang harus ada di dalamnya!

1. Color Palette

Color palette di sebuah brand biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu warna primer yang biasanya digunakan dalam logo, dan warna sekunder yang biasanya digunakan di dalam website, desain, dan acara.

2. Typography

Typography dalam sebuah brand harus diberi aturan secara lengkap, mulai dari ukuran font, jenis font, hingga tingkat penggunaannya.

3. Desain Logo

Photo by Mike Cassidy on Unsplash

Panduan untuk desain logo ini juga harus sangat kamu perhatikan, mulai dari pemilihan logo, batas ukuran, hingga penggunaan warna serta latar belakangnya.

4. Imagery

Pencitraan ini mencakup semua aspek yang digunakan untuk menampilkan citra brand. Mulai dari website, desain flyer, ikon, dan lainnya.

5. Brand Tone

Brand Tone mencakup kata-kata yang dipilih untuk bisa menyampaikan pesan dan identitas brand.

6. Brand Stationery

Brand Stationery biasanya berbentuk blangko surat dan kartu nama. Sampai saat ini blangko surat masih menjadi alat yang baik untuk mendapatkan first impression dari audiens.

7. Social Media Style

Panduan social media style ini bertujuan pada bagaimana sebuah brand tampak dan berperilaku di media sosial. Hal ini bertujuan media sosial sebuah brand tetap memiliki karakter walaupun dikelola lebih dari satu orang.

Nah, itulah penjelasan mengenai brand guideline yang bisa kamu terapkan di merekmu.

Jika kamu membutuhkan bantuan untuk menerapkan brand guideline dalam logo, website, maupun media sosial brand kamu, Kinaja siap lho untuk menciptakan materi-materi branding untuk meningkatkan brand awareness-mu.

Hubungi kinaja.id melalui DM atau email hello@kinaja.id. Dengan mempercayakan kepada Kinaja, brand guideline-mu akan dikerjakan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam bidang pemasaran dan iklan.

Kami tunggu kunjunganmu ya!