Halo, guys! Kamu termasuk orang yang hobi menonton video di YouTube atau media sosial nggak sih? Kalo iya, kamu tahu nggak kenapa video dapat begitu memikat perhatian?
Salah satu jawabannya adalah karena storytelling yang ada dalam sebuah video. Tanpa adanya storytelling, sebuah video tidak akan menarik karena tidak memiliki alur dan konsep yang bisa ditangkap oleh audiens.
Storytelling sendiri bukan sekedar penyampaian cerita kepada audiens. Lebih dari itu storytelling merupakan alat yang juga sangat bermanfaat dalam menggaet konsumen.
Menurut Hubspot, storytelling merupakan penggabungan antara cerita dan fakta yang disampaikan pada audiens agar mereka tertarik dengan apa yang kamu tawarkan.
Ada dua alasan mengapa storytelling sangat penting dalam videografi. Yang pertama, dengan storytelling kamu bisa membuat koneksi dengan orang lain seperti klien, penonton, calon konsumen, dan lain sebagainya.
Yang kedua, melalui storytelling kamu bisa menyampaikan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Hal ini dikarenakan kamu sudah membangan koneksi dengan audiens lewat cerita yang ada dalam videomu.
Lalu, storytelling yang baik itu bagaimana, sih?
Menurut Ashley Fell, Direktur Komunikasi di sebuah perusahaan research Australia McCrindle, ada empat poin penting yang harus ada dalam sebuah storytelling yang baik. 4 poin tersebut dia sebut The 4I’s Of Storytelling.
1. Interest (Video dapat menarik perhatian)
Sebagaimana yang kita ketahui, setiap cerita yang bagus pasti dapat menarik perhatian dari para audiens.
Oleh karena itu, sebelum kamu membuat storyboard video, ada baiknya kamu mempertimbangkan hal apa yang sebenarnya ingin diketahui dan dapat menarik perhatian audiensmu.
Hal inilah yang nantinya bisa membangun koneksi antara para audiens dengan pesan yang ada dalam videomu.
2. Instruct (Video dapat mengkonstruksi atau memberikan pelajaran)
Setelah menonton sebuah video, pasti kamu bisa mengambil sebuah pelajaran atau pesan dari video tersebut. Oleh karena itu, kamu harus memasukkan pesan dalam video yang kamu buat.
Hal ini agar video kamu memiliki nilai ketika ditonton oleh para audiens.
3. Involve (Video dapat membuat audiens merasa terlibat)
“Wah, video ini relate banget sama ceritaku!”
Kamu enggak asing dengan kata-kata tersebut, kan? Ungkapan tersebut merupakan contoh dari respons setelah menonton sebuah video yang dapat melibatkan audiensnya.
Ini dapat menjadi poin plus ketika kamu bisa melibatkan para audiens untuk ikut merasa “terlibat” atau engage dalam videomu.
4. Inspire (Video dapat menginspirasi audiens untuk melakukan sesuatu)
Ketika kamu berhasil melakukan poin ketiga, maka video seharusnya bisa menginspirasi, mendorong, atau memotivasi para audiens untuk melakukan sesuatu.
Contohnya, jika kamu membuat video produk, maka seharusnya audiens ingin membeli produkmu setelah menonton video tersebut.
Selanjutnya, bagaimana cara membuat storytelling yang baik untuk sebuah video?
1. Ketahui apa tujuanmu
Poin ini merupakan hal yang harus kamu ketahui sebelum membuat video. Apakah video tersebut kamu tujukan untuk menyampaikan sesuatu, berbagi ide, menjual produk, atau lain sebagainya.
Dengan mengetahui tujuan pembuatan video dengan jelas, maka kamu akan lebih mudah dalam menentukan alur videomu.
2. Mengenali lawan bicaramu
Perlu kamu ketahui, setiap kelompok orang pasti memiliki ketertarikan dan gaya bicara yang berbeda-beda.
Contohnya, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua darimu, pasti kamu akan berbicara secara sopan, berbeda ketika berbicara dengan teman sebaya atau orang yang di bawahmu.
Hal ini merupakan hal krusial yang sangat perlu kamu perhatikan agar videomu dapat dinikmati oleh audiensmu. Gunakan bahasa dan cara penyampaian yang sesuai dengan target audiens kamu.
3. Memberikan sentuhan emosi
Dengan adanya sentuhan emosi, maka audiensmu akan memberikan perhatian yang lebih kepada videomu. Cobalah mengemas cerita yang “bermain” dengan emosi, sehingga audiens dapat lebih merasa terlibat dan meninggalkan kesan mendalam, bahkan setelah mereka selesai menontonnya.
4. Membuat alur yang baik dan jelas
Tanpa adanya alur yang jelas, maka penontonmu akan merasa kebingungan dan tidak mendapatkan pesan dalam video.
Dalam storytelling terdapat istilah Three Act Structure, di mana setiap cerita yang baik pasti terbagi dalam tiga bagian besar.
Pertama adalah setup atau pembuka, bagian ini mengenalkan hal apa yang akan terjadi dalam cerita. Kemudian yang kedua adalah confrontation atau bagian tengah. Pada bagian ini masalah-masalah mulai muncul.
Yang terakhir adalah resolution atau akhir cerita. Pada bagian ini masalah dapat terselesaikan.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa storytelling sangat penting dalam videografi dan juga beberapa tips agar kamu bisa memberikan sentuhan storytelling pada videomu.
Oh ya, buat kamu yang ingin memiliki konten video yang keren dan dapat menjangkau banyak audiens, kamu bisa bekerja sama dengan Kinaja, lho! DM kami di Instagram kinaja_id atau email kami di hello@kinaja.id.