Warna merupakan daya tarik visual yang mampu menarik perhatian orang. Sebuah survei menunjukkan 84% orang mengakui bahwa warna merupakan alasan utama mereka membeli sesuatu.
Tak hanya itu, warna juga cukup berpengaruh terhadap kekuatan branding, lho. Maka, jangan sampai salah memilih warna pada website-mu, ya!
Pemilihan warna pada website dapat memengaruhi cara pengunjung memandang merekmu. Melalui pemilihan warna yang tepat, kamu dapat memberikan kesan yang bagus sehingga mudah diingat oleh pengunjung website-mu.
Tetapi, sebelum mendesain website, ada baiknya kamu memperhatikan 3 hal berikut ini :
Teori Warna
Apa sih teori warna itu? Jadi, teori warna adalah pedoman dasar dalam memilih kombinasi warna website terbaik oleh desainer.
Nah, ada 2 jenis teori warna yang bisa kamu gunakan, yaitu milik Brewster dan Isaac Newton.
- Teori Warna Menurut Brewster
Konsep pada teori ini adalah mengelompokkan warna menjadi empat, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral.
- Warna Primer, Sekunder, dan Tersier
Warna primer adalah warna dasar yang membentuk warna-warna lain, yang terdiri dari warna merah, kuning, dan biru.
Lalu, warna sekunder adalah warna dari kombinasi dua warna primer. Misalnya, campuran warna kuning dan biru menghasilkan hijau.
Kemudian, warna dari kombinasi warna primer dan sekunder disebut dengan warna tersier. Misalnya, warna biru dan hijau menghasilkan aquamarine.
- Warna Netral
Untuk menyeimbangkan warna lain agar terlihat fokus dibutuhkan warna netral. Ada dua jenis warna netral, yaitu monokrom (hitam dan putih) serta earth tone (cokelat, krem, dll).
- Roda Warna Menurut Isaac Newton
Roda warna adalah lingkaran warna yang menghubungkan warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.
Pada roda warna terdapat 3 jenis warna yaitu complementary, analogues, triadic.
Complementary adalah dua warna yang saling berhadapan pada roda warna. Kedua warna ini menciptakan kontras serta menghasilkan desain merek yang dapat dibaca dan berdampak tinggi. Misalnya, logo restoran Chili’s Grill & Bar yang terdiri dari warna merah dan hijau.
Analogues adalah kombinasi dari 3 warna yang saling bersebelahan pada roda warna. Warna-warna ini umumnya menciptakan rasa harmoni dan keseimbangan. Misalnya, logo The Sims 4 yang terdiri dari warna biru, hijau tua, dan hijau muda.
Sedangkan, triadic adalah kombinasi dari tiga warna yang berada di garis lurus dari roda warna atau membentuk sudut 120 derajat. Misalnya logo Burger King yang terdiri dari warna biru, kuning, dan oranye.
Arti dan Pengaruh Warna pada Website
Tahukah kamu kalau warna dapat membangun brand perception atau persepsi atas brand pada pengunjungmu? Kamu dapat mengatur tone website-mu dengan memilih skema warna yang mencerminkan bagaimana perasaan pengunjung.
Setiap warna mewakilkan perasaan. Nah, makanya, kamu harus memahami arti dari tiap warna. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
- Merah: Warna ini memiliki arti kewaspadaan, gairah yang kuat, dan lain-lain. Merah cocok diaplikasikan pada website brand yang mempunyai daya tarik kuat dan sering digunakan pada produk anak-anak, industri makanan, kegiatan sosial.
- Oranye: Oranye melambangkan antusias, kesegaran, kesenangan dan kreatif. Warna ini dapat diterapkan pada website seperti supermarket, konsultan, dan sebagainya untuk menarik audiens khususnya kalangan milenial.
- Kuning: Warna ini melambangkan keceriaan, kehangatan, dan kehidupan. Meski warna ini menarik perhatian, tetapi ada baiknya dikombinasikan dengan warna gelap agar menampilkan kesan yang lebih kuat. Warna ini dapat digunakan pada website yang menjual produk peralatan sekolah, listrik, dan restoran.
- Hijau: Hijau melambangkan kesuburan, kesegaran, dan kestabilan. Warna ini cocok dipakai oleh produk ramah lingkungan, tanaman herbal, atau website wisata.
- Biru: Biru mewakilkan kesan loyal, intelektual, damai, dan bijak. Warna ini populer di berbagai kalangan. Biasanya dipakai oleh website dari perusahaan teknologi, kedinasan, pendidikan, dan lain-lain.
- Ungu: Warna inimelambangkan keanggunan, misterius, kemewahan. Apabila target pasarmu perempuan berarti kamu cocok menggunakan warna ungu. Warna ini digunakan oleh website yang industri fashion, parfum, perhiasan, dll.
- Hitam: Warna yang elegan, kuat, misterius, canggih, sehingga cocok apabila target pasarmu laki-laki. Warna ini cocok digunakan pada perusahaan teknologi dan alat transportasi.
- Cokelat: Warna ini melambangkan kekuatan, kehangatan, dan ketahanan (endurance). Biasanya, warna cokelat banyak diaplikasikan pada website untuk produk seperti kerajinan tangan, makanan yang manis dan furniture.
- Pink: Pink memiliki kesan romantis, ceria, energik dan tentunya feminin. Warna ini digunakan pada perusahaan yang target pasarnya pasangan suami istri baru serta wanita dan anak anak, seperti industri mainan, produk rumah tangga, dan fashion.
- Putih: Terakhir, warna putih melambangkan kebersihan, keleluasaan, kesederhanaan, dan kemurnian. Ini merupakan warna yang netral untuk website sebuah produk. Biasanya digunakan pada website portal berita, arsitektur, perusahaan, dll.
Cara Pemilihan Warna yang Efektif pada Website
Selanjutnya, Kinaja akan memberikan tips buat kamu untuk menentukan warna pada website-mu.
- Pelajari branding perusahaanmu
Faktanya, warna memudahkan 80% orang untuk mengenali suatu brand atau perusahaan, lho. Makanya, website harus tampil konsisten dengan warna yang berpedoman pada branding-mu ya.
Misalnya, website Kinaja identik dengan warna biru tua dan muda yang sesuai dengan branding yang mereka tampilkan.
- Ketahui tujuan website di setiap web page
Cara kedua untuk menentukan warna dengan mengetahui tujuan website di setiap halaman.
Contohnya, pada homepage yang berfungsi sebagai halaman untuk menyambut pengunjung web. Kamu dapat menggunakan warna branding pada bagian header, slider, dan lain-lain sehingga kelihatan mencolok.
- Sesuaikan warna dengan target pasarmu
Selanjutnya, kamu dapat menyesuaikan warna dengan target pasarmu. Misalnya, Kinaja menggunakan warna biru dan putih pada website-nya.
Sebab, warna biru populer di berbagai kalangan dan cocok digunakan pada perusahaan teknologi. Alasan lainnya ialah untuk membangun kesan intelektualitas l dan loyalitas yang tinggi terhadap klien atau customer.
- Pastikan tipografinya dapat terlihat jelas
Tidak kalah pentingnya dari yang atas, kamu harus memastikan bahwa tulisan pada website-mu dapat dibaca dengan mudah dan tidak membuat mata pengunjung kelelahan.
Apabila tampilan website-mu memiliki nuansa warna terang, pastikan menggunakan warna font yang gelap. Sebaliknya, gunakan warna font terang kalau tampilannya gelap, ya.
Itu saja yang bisa Kinaja berikan buat kamu. Setelah ini, jangan lupa untuk mempraktekannya sendiri, ya. Semoga bisa membantu!