Bokeh, juga dikenal sebagai “Boke” adalah salah satu subjek paling populer dalam fotografi. Alasan mengapa begitu populer adalah karena Bokeh membuat foto menarik secara visual, memaksa kita untuk memusatkan perhatian kita pada area tertentu dari gambar. 

Apa Itu Bokeh?

Kata tersebut berasal dari bahasa Jepang, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “blur”. bokeh adalah kualitas bagian gambar yang tidak fokus atau “buram” yang dihasilkan oleh lensa kamera – bukan keburaman itu sendiri atau jumlah keburaman di latar depan atau latar belakang subjek. 

Photo by Matheus Bertelli from Pexels

Keburaman yang biasa kamu lihat dalam fotografi yang memisahkan subjek dari latar belakang adalah hasil dari “ kedalaman bidang ” yang dangkal dan secara umum disebut sebagai “keburaman latar belakang”.

Apa Fungsi Bokeh?

Pada dasarnya tak ada fungsi spesifik selain membuat objek lebih fokus dan tajam. Namun secara estetika bokeh menambah kesan foto menjadi lebih menarik secara estetika dan nikmat dipandang.  

Bokeh Yang Bagus dan Tidak

ngat, bokeh dirender oleh lensa, bukan kamera. Lensa yang berbeda membuat bokeh secara berbeda karena desain optik yang unik. Bokeh yang baik menyenangkan mata dan persepsi kita tentang gambar dan oleh karena itu, keburaman latar belakang akan tampak lembut, dengan lingkaran cahaya bulat yang mulus dan tanpa tepi yang keras.

Photo by Isaac Weatherly from Pexels

Meskipun banyak orang berpendapat bahwa tidak ada yang namanya bokeh yang buruk, kami tetap menyebut apa pun yang mengalihkan perhatian saya sebagai “buruk”. Kualitas bokeh yang blurnya buruk akan terasa tidak enak dipandang, dengan tepi lingkaran dan garis ganda yang tajam.

Cara Mendapat Bokeh yang Bagus

Bokeh bergantung pada jenis lensa yang kamu gunakan. Sementara lensa zoom konsumen kelas bawah menghasilkan bokeh yang tidak menyenangkan, lensa fixed (prime) dan sebagian besar lensa zoom profesional dengan aperture cepat menghasilkan bokeh yang terlihat bagus.

Photo by Kei Scampa from Pexels

Coba  fokus pada objek dari jarak yang sangat dekat (sedekat mungkin dengan lensa, jaga agar objek tetap fokus), pastikan tidak ada objek setidaknya 5-6 kaki di belakangnya. 

Pastikan untuk berada pada level yang sama dengan objek itu sendiri, sehingga kamu tidak memandang rendah objek tersebut.

Setelah kamu menemukan subjek uji yang bagus dengan latar belakang yang sesuai, atur kamera kamu ke mode “ Prioritas Apertur ” dan atur bukaan kamu ke angka terendah. 

Pada sebagian besar lensa zoom konsumen, aperture rendah sekitar f/3.5, sedangkan pada lensa zoom prima dan profesional, bisa berada di antara f/1.2 dan f/2.8. 

Setelah aperture diatur ke nilai terendah, ambil gambar subjek kamu dan lihat LCD belakang kamera kamu. Subjek harus dalam fokus, sedangkan latar belakang kabur.