SEA Games 2021 ternyata memiliki salah satu keunikan, lho! Kompetisi olahraga yang kali ini diselenggarakan di Hanoi, Vietnam ternyata tidak hanya mengunggulkan unsur budaya dalam opening ceremony-nya, tetapi juga memamerkan kecanggihan teknologi seperti penggunaan Augmented Reality (AR) dan Extended Reality (XR). 

Pada dasarnya, AR dan XR sudah sangat sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari dan mungkin sebagian orang juga sudah paham dengan kedua teknologi tersebut. Namun, kalau kalian masih belum familiar dan ingin cari tahu lebih dalam, jangan khawatir! Kali ini Kinaja akan memberikan informasi mengenai teknologi AR dan XR beserta contoh-contohnya. Yuk, simak artikel berikut!

Apa Itu Augmented Reality dan Extended Reality?

1. Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan konten digital komputer dan dunia nyata secara real-time. Dalam AR, pengguna tidak ditempatkan di dalam grafik komputer, tetapi hanya menciptakan ilusi di dalam gadget saja sehingga si pengguna masih memiliki akses ke dunia nyata dan juga dapat berinteraksi dengan objek di kedua dimensi tersebut, yakni dunia maya dan dunia nyata. 

Terdapat beberapa jenis AR, yakni Marker Based, Markerless, Projection Based, dan Superimposition Based.

1.  Marker Based: Biasa dikenal dengan image recognition karena jenis ini memerlukan objek khusus untuk proses pemindaian. Contohnya yaitu penggunaan QR code

2. Markerless: Jenis ini menggunakan fitur GPS, kecepatan, Kompas digital, dan akselerometer. Tujuannya untuk memetakan arah, terutama untuk aplikasi yang memerlukan akses lokasi.

3. Projection Based: Dalam projection based, cahaya buatan berperan untuk memproyeksikan sebuah objek.

4. Superimposition Based: jenis ini dapat menggantikan tampilan asli, baik hanya sebagian maupun keseluruhan.

2. Extended Reality (XR)

Dikutip dari laman sis.binus.ac.id, XR merupakan istilah yang merujuk pada seluruh cakupan spektrum realitas yang dibantu dengan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Augmented Virtuality (AV), Mixed Realities (MR), dan future realities. Secara garis besar, XR merupakan kombinasi dari dunia virtual dan dunia nyata.

Contoh AR dan XR

Teknologi Augmented Reality ini bisa dibilang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Gimana nggak, sudah tidak terhitung lagi aplikasi hiburan di gadget kita yang menggunakan teknologi ini. 

Muncul di SEA Games 2021, Yuk Kenalan dengan Augmented dan Extended Reality!
 Photo from YouTube

Pernah pakai filter Instagram? Nah, filter merupakan salah satu contoh penerapan teknologi AR sebab pada dasarnya filter merupakan penggabungan antara dunia nyata dan dunia maya. Kamu tidak hanya bisa berinteraksi dengan dunia luar, tetapi juga dunia maya yakni ketika melihat proyeksi foto kamu yang sedang “berlapis” filter di layar ponsel.

Selain itu, teknologi AR juga sudah merambah ke dunia gim dan medis. Kalau game, sih, biasa, karena game memang tidak bisa terpisah dari hal-hal yang berbau teknologi dan futuristis. Contoh game yang menggunakan AR adalah Pokemon GO yang sistemnya hampir sama dengan filter, yakni adanya semacam “pelapisan” dunia nyata berkat bantuan grafik komputer. Alhasil, kamu akan menemukan variasi pokemon di jalanan melalui layar smartphone kamu.

Dalam hal medis, AR digunakan untuk pemeriksaan sebelum tindakan operasi, misalnya pada proses CT scan atau MRI. Penggunaan teknologi AR ini dapat membantu tenaga medis untuk melihat lebih detail anatomi sang pasien.
Lalu, bagaimana dengan contoh teknologi Extended Reality? Nah, menurut artikel dari elektron HME ITB, XR sudah bukan hal asing lagi dalam dunia konser. Apalagi di kala pandemi kemarin yang menjadikan segala-galanya harus online, tentu saja teknologi AR mendadak menjadi incaran banyak orang.

Muncul di SEA Games 2021, Yuk Kenalan dengan Augmented dan Extended Reality!
Photo from hankyung.com

Kalau kamu penggemar K-Pop, kamu pastinya masih ingat dengan pagelaran konser musik KCON yang sempat diadakan secara daring. Dalam tata panggungnya, banyak hal yang perlu diperhatikan, misalnya camera tracking agar hasil shoot-nya bisa presisi dan yang nggak boleh ketinggalan adalah set extension, yakni penciptaan panggung yang memberikan ilusi seolah panggung memiliki ruang tanpa batas. Bahkan, panggung juga bisa diatur seolah-olah sedang melayang, lho! 

Masih dalam konteks konser, XR juga mampu menjadi mediator agar para fans bisa berinteraksi dengan konten sekitarnya. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan pengalaman seolah sedang menonton konsernya secara offline. Keren banget, kan?

Sekian penjelasan mengenai AR dan XR. Semoga kamu makin paham, ya! Jangan lupa tambah juga pengetahuan teknologi kamu di bidang 5G dengan membaca artikelnya di sini