Kamu pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata website. Website menjadi kata yang sangat umum bagi mereka yang ingin menjual ataupun membeli sebuah produk dan layanan. Mengapa? Karena website sangat memudahkan aktivitas penjual dan pembeli dalam berinteraksi dan tidak memakan waktu yang banyak untuk melakukannya. 

Semakin berkembangnya internet di era digital saat ini pun, hampir seluruh e-commerce, institusi, bahkan social media sudah memiliki website. Itu mengapa kamu tidak perlu berhubungan secara langsung lagi dengan layanan di atas karena hanya dengan memiliki akses internet dan alat komunikasi  yang memadai, kamu sudah bisa mengaksesnya. 

Website merupakan representasi dari sebuah perusahaan atau bisnis dimana konsumen atau publik dapat mengetahui produk dan layanan yang ditawarkan lewat website. Platform ini merupakan cerminan dari produk dan layanan yang ditawarkan sehingga akan mengundang calon konsumen untuk mengunjunginya. Untuk itu website harus ditampilkan semenarik mungkin dan tidak kaku agar dapat mengundang publik untuk melihatnya. 

Mungkin sebagian besar dari kamu banyak yang penasaran bagaimana membangun sebuah website. Kamu hampir mengunjungi website setiap hari tetapi tidak tahu bagaimana alur kerja pembuatan website. Tapi kamu tidak perlu khawatir! Kinaja akan kasih kamu penjelasan singkat bagaimana sebenarnya alur kerja pembuatan website ala Kinaja! Membuat website umumnya sama dan tidak terlalu berbeda dibanding perusahaan creative design lain. Namun yang membedakan adalah bagaimana Kinaja bisa menciptakan website yang sangat bagus dan memuaskan client. Untuk itu, dengan pengalaman mengerjakan project membangun website, Kinaja akan kasih kamu langkah-langkah dalam pembuatan website. Semoga penjelasan Kinaja bisa bantu kamu mendapatkan gambaran bagaimana membangun website atau mungkin dapat menerapkannya langsung. Yuk, di simak!

1. Lihat kebutuhan objektif dari perusahaan maupun bisnis

Yuk, Cari Tahu Alur Kerja Pembuatan Website Ala Kinaja! - 1
Photo: 27707 on Pixabay

Hal pertama yang harus dilakukan ketika membuat sebuah website adalah melihat apa yang menjadi kebutuhan objektif dari sebuah perusahaan atau bisnis yang ingin dibangun website-nya. Mengapa? Karena perusahaan maupun bisnis tentu mengharapkan fungsi yang berbeda-beda dari website yang akan dibangun. Ada yang ingin menjadikan website sebagai portfolio saja, ada yang menjadikannya hanya sebagai sumber informasi, fokus untuk menjual produk tanpa bergantung pada e-commerce, dan lain-lain. Untuk itu, kamu bisa mulai melihat sendiri tujuan website yang akan kamu bangun apa dan harus memenuhi kebutuhan apa saja.

2. Rencanakan website dengan communication brief

Photo: Pexels on Pixabay

Yang kedua harus kamu perhatikan adalah melakukan communication brief dengan perusahaan atau bisnis yang akan kamu bangun websitenya. Communication brief berisi dokumen-dokumen yang harus diisi oleh perusahaan atau bisnis tersebut baik berupa logo, penggunaan font dan tulisan harus seperti apa, menu yang akan digunakan apa saja, dan lain-lain. Hal ini dilakukan guna memudahkanmu menyusun strategi dalam membangun website. Selain itu, pentingnya communication brief adalah mendapatkan gambaran akan seperti apa website yang kamu bangun agar sesuai dengan kemauan perusahaan atau bisnis tersebut.

3. Membuat dummy

Photo: Kreatikar on Pixabay

Langkah ketiga yang harus kamu lakukan adalah membuat dummy atau contoh website yang akan kamu bangun pada perusahaan atau bisnis tersebut. Dummy dibuat berdasarkan gambaran yang telah didapatkan pada dokumen communication brief yang telah direncanakan. Seluruh dokumen yang telah diisi oleh perusahaan atau bisnis tersebut direpresentasikan lewat dummy yang akan dibuat. Aplikasi yang sangat trend dan sangat sering digunakan untuk membuat dummy adalah aplikasi Figma. Membuat dummy dilakukan dengan menggunakan aplikasi Figma dimana aplikasi ini mempermudah kerja sama antar tim kamu dalam proses membuat , menguji, dan mengirim desain jadi lebih mudah. Jadi, gambaran pada communication brief, kamu desain dalam Figma bersama dengan timmu lalu mengirimkannya kepada perusahaan atau bisnis tersebut.

Figma juga memiliki keunggulan dalam membuat desain UI dan UX website yang akan kamu bangun dimana tools-tools dalam Figma akan memudahkanmu mengerjakan setiap fase dalam proses tersebut. Desain-desain yang telah kamu rancang pun bisa dengan mudah kamu kirim kepada perusahaan atau bisnis tersebut karena Figma yang berbasis cloud akan secara langsung tersimpan. 

4. Melakukan coding

Photo: Fancycrave1 on Pixabay

Setelah melalui berbagai tahap revisi dalam aplikasi Figma, langkah yang keempat adalah proses melakukan coding yang dilakukan untuk memindahkan seluruh desain dan layout yang sudah bagus dan tanpa revisi ke website aslinya. Langkah ini menjadi bagian yang sangat penting karena dalam proses memindahkannya, kamu membutuhkan yang namanya coding. Pengerjaan coding memakan waktu yang tidak sedikit karena kamu diharuskan menghafal kode-kode yang berhubungan dengan pembuatan website dan akan mengalami yang namanya bug and fixing pada tahapan ini. Untuk itu kamu harus tahu setidaknya tiga macam istilah pada coding yakni HTML, CSS, dan PHP agar mahir dalam membuat website. Namun tak perlu khawatir jika tidak paham coding, ada banyak tools dan perusahaan penyedia website yang memberikan dasbor sederhana untuk membuat website, salah satunya seperti wordpress. Worpress adalah salah satu platform pembuat website. Platform ini akan menyediakan kamu domain dan website yang sudah tersedia, lalu tugasmu hanya menambahkan desain sesuai keinginan perusahaan atau bisnis tersebut.

5. Penyesuaian desain Figma pada website

Photo: RobbinHiggins on Pixabay

Langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikan desain pada Figma di website yang sudah kamu bangun. Caranya adalah dengan memberikan website yang sudah jadi kepada perusahaan atau bisnis tersebut lalu minta mereka mencoba membuka seluruh komponen pada website seperti menu dan tampilannya. Seperti menu yang misalnya loading-nya terlalu lama atau tampilan layout-nya tidak sesuai. Seluruh komponen yang ada di website masih menjadi tanggung jawab kamu sampai mereka sudah menerimanya dengan sempurna. Jika mereka merasa bahwa komponen pada website ada yang tidak sesuai, maka kamu harus bersedia menggantinya agar website yang mereka harapkan benar-benar terpenuhi. Jangan lupa untuk mencoba mengakses website lewat browser dan device berbeda, apakah terdapat perbedaan atau tidak.

Nah itu dia alur kerja sederhana pembuatan website yang sudah sering dikerjakan oleh Kinaja. Membangun website membutuhkan setidaknya 3-4 minggu untuk mendapatkan website sesuai dengan yang diharapkan. Itupun jika kamu sudah berpengalaman dalam membangun website. Jika tidak, itu berarti kamu butuh berbulan-bulan untuk membangun sebuah website. Untuk itu jika ingin membuat website, butuh tim yang ahli di bidangnya dan kemampuan yang memadai. Kamu bisa mencobanya kalau kamu sudah memiliki kemampuan dalam membangun website. Untuk memiliki kemampuan, kamu harus siap belajar dan sering berlatih. Kemampuan tersebut nantinya akan menjadi modal kamu dalam membangun website. 

Jika kamu kesulitan, Kinaja siap bantu kamu membangun website yang bagus dan menarik tentu dengan tangan-tangan yang sudah berpengalaman juga. Tunggu apalagi, yuk kunjungi sekarang!