Menjaga keamanan data merupakan salah satu tugas yang paling penting dalam sebuah perusahaan. Apalagi hal tersebut menyangkut data produk dan konsumen. Itulah mengapa mayoritas perusahaan sangat mengutamakan yang namanya prioritas dalam menangani pengelolaan informasi secara lebih terstruktur. Hal ini dikarenakan data yang diakses harus dapat tersimpan dan terjaga dengan baik. 

Salah satu sistem yang biasa digunakan untuk menjaga keamanan data adalah sistem Data Warehouse. Data Warehouse adalah sistem komputer yang bertugas untuk mengarsipkan dan menganalisis sebuah data historis untuk keperluan suatu perusahaan atau bisnis tertentu. Informasi yang dikelola dapat berupa data terkait penjualan, gaji, serta informasi lainnya. Dengan menganalisis sebuah data secara terstruktur, maka akan menghasilkan informasi yang lebih akurat untuk menunjang pengambilan keputusan oleh suatu perusahaan.

Photo: Anna Nekrashevich on Pexels.com

Lalu apa saja sebenarnya komponen dalam Data Warehouse? Dalam artikel ini, Kinaja akan mengupasnya satu-persatu. Dengan mengetahui komponennya, kamu akan selangkah lebih maju dalam mengetahui dan menguasai sistem ini. Sistem ini akan sangat membantumu menyimpan data dengan jumlah yang sangat melimpah, terlebih di era digital saat ini, ragam dan volume data tentu akan semakin tinggi. Langsung saja, simak yuk!

1. Metadata

Komponen yang pertama adalah Metadata. Metadata merupakan keterangan singkat dalam data. Fungsinya adalah memberikan konteks atau gambaran mengenai sebuah informasi agar tampak jelas dan mudah dipahami. Misalnya, data sebelum menggunakan Metadata tertulis Rara 50.000 Rp4.000.000. Nah, dengan menggunakan Metadata, data akan dijelaskan lebih detail dan mudah dipahami, menjadi; 

Nama pelanggan: Rara

Jumlah pesanan: 50.000

Total pembayaran: Rp4.000.000

2. Tools untuk ETL

Komponen selanjutnya adalah tools untuk ETL. ETL merupakan singkatan dari Extract, Transform dan load. ETL diartikan sebagai proses pengambilan data yang nantinya akan dimodifikasi formatnya yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Data Warehouse. Untuk melakukan proses ini, kamu membutuhkan yang namanya tools yang akan mempengaruhi waktu, metode, serta tipe modifikasi data.

Photo: Panumas Nikhomkhai on Pexels.com

3. Tools untuk akses

Jika kamu mahir dalam hal pengembangan aplikasi, kamu pasti tidak asing dengan tools akses Data Warehouse. Tools ini memudahkanmu untuk mencari, menganalisis dan membaca data yang sangat banyak baik itu data angka maupun huruf. Misalnya kamu mencari nama pelanggan, dengan memiliki tools akses kamu hanya perlu memilih menu “Customer Name” dan mencari nama yang bersangkutan. Beberapa jenis tools yang bisa dipilih antara lain; query dan reporting, data mining, tools untuk OLAP, dan pengembangan aplikasi sendiri.

Nah, itu dia beberapa komponen Data Warehouse yang sangat penting untuk kamu ketahui sebelum belajar lebih dalam dengan sistem ini. Kamu bisa menggunakan metode star schema yang terbilang cukup efektif dalam mengolah sebuah database. Skema ini sangat membantu dalam menyusun database dengan baik serta membangun kebutuhan sistem perusahaan dengan optimal. Untuk itu, mulailah belajar untuk menerapkan sistem ini agar data dan informasi perusahaanmu tetap aman dan berkualitas!

Sumber: sekawanmedia.co.id and glints.com