Bila kamu bertanya-tanya mengapa sebuah lukisan karya Leonardo Da Vinci yang berjudul Monalisa begitu terkenal? 

Atau bagaimana desain logo Apple, Twitter, Pepsi, dan banyak logo lainnya begitu enak dipandang dan mahal? 

Atau mungkin sebuah foto milik fotografer terkenal begitu dihargai di luar sana? 

Jawabannya adalah Rasio Emas atau biasa kita dengar sebagai Golden Ratio.

Terdengar tidak asing bukan, tapi sebenarnya Golden Ratio ini apa? 

Golden Ratio adalah angka yang digunakan ketika dua kuantitas dibagi sedemikian rupa sehingga rasionya sama dengan rasio jumlah dari yang terbesar dari dua kuantitas. Angka itu adalah 1.618, disebut juga dengan Phi.

Phi, matematika? Ya betul sekali, dan memang terlihat rumit, meskipun didalam seni dan desain sering kali dikuasai oleh naluri dan kreativitas, Golden Ratio menggunakan matematika untuk mentransformasikan pembuatan gambar, layout, tipografi, dan banyak lagi. 

Tapi jangan biarkan semua matematika membuat rasa penasaranmu runtuh. Dalam desain, Rasio Emas bermuara pada estetika yang menciptakan dan menghargai rasa keindahan melalui harmoni dan proporsi. Ketika diterapkan pada desain, Rasio Emas memberikan rasa seni, sebuah faktor-X tertentu.

Photo : PNGkit

Cara mudah untuk mendemonstrasikan hal ini adalah seperti orang Yunani dahulu kala. Di mana mereka menggunakan Spiral Emas yang dihasilkan Deret Fibonacci. sebuah deret dimana pola setiap angka adalah jumlah dua bilangan sebelumnya. Mulai dari nol, urutannya adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144… dan seterusnya. 

Baiklah kami akui memang itu masih rumit. Golden Ratio sebenarnya jauh lebih sederhana dari yang terlihat. Hal itu bisa ditemukan dimana-mana. Golden Spiral muncul di alam sekitar kita, di bunga, kerang, wajah manusia bahkan angin topan.

Photo : Emmie_Norfolk dari Pixabay 

Dengan mengenal dan mempelajari lebih dalam soal Golden Ratio maka akan sangat membantu seorang desainer selangkah lebih dekat untuk menciptakan pengalaman desain yang luar biasa. 

Mari kita coba telisik penggunaan Golden Ratio dalam sebuah desain sehingga menjadi penting untuk para desainer.

Golden Ratio di sini dapat digunakan untuk menentukan lebar panel, sidebars, atau bahkan ketinggian tampilan. Misalnya, lebar tata letak yang dibagi ke dalam beberapa ukuran dan membentuk tata letak halaman serta  membuka banyak grid.

Photo by Mick Haupt on Unsplash

Selain itu, jika kamu mengalami kesulitan untuk menentukan ukuran hirarki teks yang berbeda dalam komposisi desain yang kamu buat, kamu dapat menggunakan Golden Ratio sebagai panduan untuk menentukan ukuran yang pas dan terbaik untuk masing-masing teks. Misalnya ukuran teks judul dengan body text

Katakanlah body text adalah 10px, dikalikan dengan 1.618, dan kamu mendapatkan16.18. Maka ukuran teks judul bisa 16px. 

Atau mungkin menggunakan beberapa bentuk dalam Golden Ratio seperti Golden Rectangles, Circles, Spirals, dan Triangles banyak digunakan dalam mendesain sebuah logo. Bagi para desainer logo, hal ini bukan hal yang asing dan menyebalkan. Kebanyakan dari mereka melakukan tracing dengan menyesuaikan ukuran asli golden ratio.

Penggunaan Golden Ratio membutuhkan banyak pemahaman dan latihan untuk menyempurnakannya. Meski tidak setiap komposisi desain dapat diturunkan menggunakan Golden Ratio, tetapi sudah seharusnya Golden Ratio ada dan menjadi alat yang berguna di kotak alat seorang desainer. 

Penggunaan Golden Ratio menghadirkan keseimbangan alami dan harmoni visual dan merupakan pola yang diambil dari alam sekitar kita sehingga memberikan daya tarik estetika yang tak terbantahkan.

SUMBER: Glints, 99.co