Adobe Illustrator hari ini seolah menjadi bahasa universal desainer grafis. Kurang lebih selama 20 tahun ini, mereka mendominasi pasar desainer. Bukan tanpa pesaing, beberapa produk termasuk CorelDRAW, Inkscape dan Sketch telah mencoba berkompetisi namun pada akhirnya sang Illustrator tetap menjadi juara.

Merasa mendominasi pasarnya selama ini, adobe mematok harga produk mereka cukup tinggi. Mereka mematok aplikasi Adobe Illustrator saja, Rp283.300 per bulan, sedangkan akses ke semua aplikasi Adobe, Rp715.100 per bulan. 

Mungkin untuk para profesional yang sudah mendapatkan hasil dari karya mereka, ini bukan jadi hal yang merepotkan. Namun, untuk sebagian besar orang, khususnya para pemula. Kebanyakan dari desainer pasti bertanya, adakah alternatif yang benar-benar menyamai illustrator, atau setidaknya mendekati mereka dengan harga yang lebih murah?

Ada dan banyak, tapi jawaban paling tepat dari kami adalah, Affinity Designer!

Photo : KubaDownload

Pada akhir tahun 2014 Serif selaku pengembang meluncurkan penantang terbaru Ilustrator yaitu Affinity Designer yang hadir dengan fitur terbaru dan lengkap namun dengan harga yang relatif murah. 

Affinity Designer menawarkan antarmuka pengguna yang intuitif dan modern, kemungkinan kamu dan pengguna adobe lain tak akan merasa asing dengan beberapa alat sampai tampilan produk milik serif ini. Hanya kamu saja sedikit menyesuaikan sedikit pada shortcut.

Namun ada hal yang jadi nilai plus aplikasi ini, Affinity Designer hadir dengan semua standar pen dan shape tools untuk membantu pengerjaan vektor kompleks dan artwork berbasis pixel.

Dengan persona toolbar yang membagi vector, pixel dan eksport tools menjadi tiga bagian, pengguna dapat beralih di antara rangkaian tool sets tanpa ada gangguan pada alur kerja. Bagi desainer yang bekerja di Photoshop dan Illustrator secara bersamaan, menggunakan Affinity Designer mungkin merupakan penghemat waktu.

Selain itu yang membuat Affinity Designer jadi lebih unggul adalah kemampuan untuk mengolah format berbagai file yang dibuat di platform lain khususnya seperti EPS, AI atau PSD, sebuah masalah yang jarang bisa  ditangani oleh program grafis di masa lalu. 

Sementara program non-Adobe lainnya dapat mengkonversi file PSD atau EPS dan membuka dalam format yang tidak dapat diedit, Affinity Designer dapat membuka dan mengedit PSD, AI, dan EPS dengan relatif mudah.

Photo : iMore

Lantas bagaimana dengan harganya? Di website resminya Affinity Designer dibandrol $ 49.99 atau sekitar Rp. 600.000, cukup sekali bayar alias selamanya. Tak seperti Illustrator yang mengharuskan kamu mengeluarkan biaya bulanan untuk berlangganan.

Namun sepertinya kalimat “ada harga ada kualitas” memang masih relevan untuk persaingan ini. Saat  ini Affinity Designer baru tersedia untuk Mac OS dan Windows, namun belum ada informasi tentang aplikasi terkait untuk perangkat mobile selain iPad.

Selain itu beberapa fitur yang ditawarkan oleh illustrator lebih lengkap ketimbang Affinity Designer. Sebut saja fitur shape builder yang belum dimiliki oleh Affinity. Namun mengingat Affinity ini masih versi pertama, bukan tidak mungkin jika Serif Labs akan terus berinovasi, tidak menutup kemungkinan kedepannya produk dari Serif Affinity akan menjadi pesaing utama di pasar software grafis.

Meskipun begitu, software ini patut diperhitungkan oleh kamu sebagai alternatif Adobe Illustrator yang lebih bersahabat di kantong, ketimbang membajak! Apa kamu mulai tertarik menggunakan Affinity Designer? Tinggalkan komentarmu di bawah!